Powered By Blogger

Jumat, 28 Februari 2014

tugas 2



·         Semua tipe memiliki CPU yang sama, RAM, counter/timer, port paralel dan serial. Mikrokontrler AT89C51 merupakan pengolah data 8 bit yang memiliki sejumlah kelebihan seperti berikut ini :
·         seperti berikut ini diganti dengan yaitu. counter/timer digarismiringkan.


·         Pena 10 sampai 17 (port 3) adalah port paralel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi-fungsi pengganti. Fungsi pengganti itu meliputi TxD (Transmit Data), RxD...........
·         Pena 10 sampai pena 17..............


·         Pena 21 sampai 28 (port2) adalah port paralel 2 selebar 8 bit dua arah.
·         Pena 21 sampai pena 28.....................


·         Pena 32 sampai 39 (port 0) merupakan port paralel 8 bit open drain dua arah. Bila digunakan untuk mengakses memori luar, port ini akan memultipleks alamat memori dengan data.
·         Pena 32 sampai pena 39.......................


·         SFR berisi register-register dengan fungsi tertentu. Masing-masing register ditunjukkan dalam tabel 2.2  yang meliputi simbol, nama dan alamatnya.
·         ..............simbol, nama, dan alamatnya. (setelah kata nama diberi tanda koma)


·         Defenisi bit dalam power control (PCON) dijelaskan berikut ini. Perlu diingat bahwa register PCON ini tidak dapat dialamati per bit. Adapun bit-bit dalam register PCON adalah :
·         Perlu diingat bahwa register PCON ini tidak dapat dialamati per bit. Defenisi bit dalam power control (PCON) dijelaskan sebagai berikut:

·         Sisa registernya lainya tidak dapat digunakan untuk pengalaman tidak langsung.
·         Sisa register lainnya tidak dapat digunakan untuk pengalaman tidak langsung.


·         Apabila CPU pada mikrokontroller AT89C51 sedang melaksanakan suatu program, kita dapat menghentikan pelaksanaan program,kita dapat menghentikan pelaksanaan program tersebut secara sementara dengan meminta interupsi. Apabila interupsi mendapat permintaan interupsi, program counter (PC) akan diisi alamat dari vektor interupsi.
·         Apabila CPU pada mikrokontroller AT89C51 sedang melaksanakan suatu program, kita dapat menghentikan pelaksanaan program tersebut secara sementara dengan meminta interupsi. Apabila interupsi mendapat permintaan interupsi, program counter (PC) akan diisi alamat dari vektor interupsi.


·         Bila rutin pelayanan interupsi selesai dilaksanakan, CPU AT89C51 kembali ke pelaksanaan program utama yang ditinggalkan.
·         Bila pelayanan rutin interupsi selesai dilaksanakan, CPU AT89C51 kembali ke pelaksanaan program utama yang ditinggalkan.



·         Instruksi ini dipakai agar saluran interupsi kembali dapat dipakai.
·         Instruksi ini dipakai agar saluran interupsi dapat kembali dipakai.


·         Interupsi dengan prioritas rendah dapat diinterupsi yang yang memiliki prioritas yang lebih tinggi, tetapi tidak dapat dinterupsi oleh interupsi yang memiliki prioritas yang lebih rendah, atau dengan kata lain interupsi tertinggi tidak dapat diinterupsi prioritas yang lain.
·         Interupsi dengan prioritas rendah dapat diinterupsi oleh interupsi yang memiliki  prioritas yang lebih tinggi, tetapi tidak dapat dinterupsi oleh interupsi yang memiliki prioritas yang lebih rendah, atau dengan kata lain interupsi tertinggi tidak dapat diinterupsi prioritas yang lain.


·         Apabila timer atau counter diaktifkan pada frekwuensi kerja mikrokontroller 12 MHz, timer/counter akan melakukan perhitungan waktu sekali setiap 1 mikrodetik secara independen, tidak tergantung pada pelaksanaan suatu intruksi. Satu siklus pencacah waktu berpadanan dengan dengan satu siklus pelaksanaan instruksi, sedangkan satu siklus diselenggarakan dalam waktu satu mikro detik. Bila dimisalkan suatu urutan instruksi telah selelsai dilaksanakan dalam waktu 5 mikrodetik, pada saat itu pula timer/counter telah menunjukkan perioda waktu 5 mikrodetik.
·         Apabila timer atau counter diaktifkan pada frekuensi kerja mikrokontroller 12 MHz, timer/counter akan melakukan perhitungan waktu sekali setiap 1 mikrodetik secara independen, tidak tergantung pada pelaksanaan suatu intruksi. Satu siklus pencacah waktu berpadanan dengan satu siklus pelaksanaan instruksi, sedangkan satu siklus diselenggarakan dalam waktu satu mikro detik. Bila dimisalkan suatu urutan instruksi telah selesai dilaksanakan dalam waktu 5 mikrodetik, pada saat itu pula timer/counter telah menunjukkan perioda waktu 5 mikrodetik.



·         Apabila perioda waktu tertentu telah dilampaui, timer/counter segera menginterupsi mikrokontroller untuk memberitahukan bahwa perhitungan perioda waktu telah selesai dilaksanakan. Perida waktu timer/counter secara umum ditentukan oleh persamaan berikut:
·         Apabila periode waktu tertentu telah dilampaui, timer/counter segera menginterupsi mikrokontroller untuk memberitahukan bahwa perhitungan periode waktu telah selesai dilaksanakan. Periode waktu timer/counter secara umum ditentukan oleh persamaan berikut:


·         Pemisahan memori data dan program tersebut membolehkan memori data diakses dengan alamat 8-bit, sehingga dapat dengan cepat dan mudah disimpan dan dimanipulasi oleh CPU 8-bit.
·         Pemisahan memori data dan program tersebut memperbolehkan memori data diakses dengan alamat 8-bit, sehingga dapat dengan cepat dan mudah disimpan dan dimanipulasi oleh CPU 8-bit.

·         Kaki 5 (R/W) : logika 1 pada kaki ini menunjukan modul lcd sedang pada mode pembacaan sedangkan logika 0 menunjukan lcd sedang pada mode penulisan
·         Sedang harusnya sedangkan.


·         Kofigurasi 010 digunakan untuk mengatur osilator on, konfigurasi 11x digunakan untuk mengatur agar perhitungan mundur tertahan. RS0, RS1, RS2 dan RS3: Bit-bit ini berfungsi sebagai 15 tingkat pembagi frekwensi yang dapat digunakan untuk membangkitkan sinyal output pada pin SQW atau Periodic Interrupt Enable bit.
·         Kofigurasi 010 digunakan untuk mengatur osilator on, konfigurasi 11x digunakan untuk mengatur agar perhitungan mundur tertahan. RS0, RS1, RS2 dan RS3: Bit-bit ini berfungsi sebagai 15 tingkat pembagi frekuensi yang dapat digunakan untuk membangkitkan sinyal output pada pin SQW atau Periodic Interrupt Enable bit.

tugas 2a



5 isitilah asing
Program, Programme = urutan perintah yg diberikan pd komputer untuk membuat fungsi atau tugas tertentu
Interupsi, interruptions = penyelaan atau pemotongan (pembicaraan, pidato, dsb)
Isolator, insulator = bahan penyekat yang memiliki nilai hambatan yang besar serta tidak dapat mengalirkan arus listrik
Memori, memory = peranti komputer yg dapat menyimpan dan merekam informasi
Frekuensi, frequency = jumlah getaran gelombang elektrik per detik pd gelombang elektromagnetik
Perbaikan Tanda Titik dan Koma
dengan keinginan. akan tetapi isi memory = dengan keinginan. Akan tetapi isi memory
berlogika 1 dan bit ke -7 berlogika 0. bit ke -5 hingga bit ke -0 = berlogika 1 dan bit ke -7 berlogika 0, bit ke -5 hingga bit ke -0
timer/counter 0,timer/counter1,dan interupsi dari port serial (internal).= timer/counter 0, timer/counter1, dan interupsi dari port serial (internal).


Kamis, 27 Februari 2014

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA



TUGAS 1
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO HIDUP
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
1.3  Perumusan dan Batasan Masalah
1.4  Tujuan Penulisan
1.5  Metoda Penulisan
1.6  Sistematika Pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Mikrokontroler AT 89C51
                            2.1.1    Arsitektur Mikrokontroler AT 89C51
                            2.1.2    Pena-Pena Mikrokontroler AT 89C51
                            2.1.3    CPU (central processing unit)
                            2.1.4     Port I/O
                            2.1.5    Spesial Function Register
                            2.1.6    Power Control Register
                            2.1.7    Program Status Word
                            2.1.8    Sistem Interupsi
                            2.1.9    Timer dan Counter
                          2.1.10  Struktur Memory
                          2.1.11  Pengalamatan Data

2.2  LCD (Liquid Cristal Display
                            2.2.1    Deskripsi M 1632
                            2.2.2    Kaki-Kaki Modul M 1632 LCD                         
                            2.2.3    Struktur Memory LCD
                            2.2.4    Register LCD
                            2.2.5    Perintah M 1632 LCD

2.3  RTC (Real Time Clock)
                            2.3.1    Real Time Clock DS1287
                            2.3.2    Register
                            2.3.3    Register A
                            2.3.4    Register B
                            2.3.5    Register C

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE DAN HARDWARE
       3.1       Perancangan Awal
                            3.1.1    Tujuan Perancangan
                            3.1.2    Langkah Perancangan
                            3.1.3    Definisi Masalah
                            3.1.4    Flowchat system
                            3.1.5    Perancangan Blok Diagram system
                            3.1.6    Sistem Kerja Automatic Timing School
       3.2       Perancangan Software
                            3.2.1    Penentuan alamat mikrokontroller
                            3.2.2    Software mikrokontroller
                            3.2.3    Penrancangan pengenalan RTC
                            3.2.4    Perancangan tampilan LCD
                            3.2.5    Perancangan pembunyian Alarm
       3.3       Perancangan Hardware
                            3.3.1    Sistim minimum AT 89C51
                            3.3.2    Rangkaian RTC
                            3.3.3    Rangkaian LCD
                            3.3.4    Rangkaian Driver Alarm
                            3.3.5    Rangkaian Tombol Setting
       3.4       Perangkat Pendudkung
                              3.4.1      Lampu Indikator
                              3.4.2      Terminal Penghubung
                              3.4.3      Power Supplay
                              3.4.4      Cara Pengoperasian Alat
                              3.4.5      Spesifikasi Alat
                              3.4.6      Pemilihan Komponen

BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN
       4.1       Tinjauan Umum
       4.2       Pengujian
                            4.2.1    Pengujian mikrokontroler AT 89C51
                            4.2.2    Pengujian Rangkaian RTC
                            4.2.3    Pengujian Tampilan LCD
                            4.2.4    Pengujian Alarm
                            4.2.5    Pengujian system dan hasil pengujian


BAB V PENUTUP
       5.1       Kesimpulan
       5.2       Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




















DAFTAR PUSTAKA

  1. Brey Barry B, “Mikroprosesor Intel Arsitektur, Pemograman dan Antar muka”  Andy Yogyakarta, 2005.
  2. Budioko Totok, “Belajar dengan mudah Pada Mikrokontroler AT 89X051/AT 89C51/52 Teori, Simulasi dan Aplikasi”  Gava Media Yogyakarta, 2005.
  3. Erawan Bambang drs, “Dasar Elektronika Untuk Bidang Studi Listrik” Departemen Pendidikan dan Kebudayaan PPPG Teknologi Bandung, Maret 1992.
  4. Intel Team, “MSC -8080/8085 Family User Manual”  Intel Corporation 1986.
  5. Putra Agfianto Eko, “Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori dan Aplikasi”  Gava Media yogyakarta, 2003.
  6. Tocci Ronal J, Neil S. Wilner “Digital System Principles and Aplication”  Prentice Hall International.Inc, 1998.
  7. http://www.electro-tech-online.com/sitemap/f-15-p-16.html
  8. http://www.interq.or.jp/japan/se-inoue/e_datasheet.htm#74hc192
  9. http://www.delta-elektronic.com
  10. http://www.inovative-elektronik.com

Pendapat Mengenai Skripsi
Pendapat penulis mengenai skripisi Automatic Timing School Berbasis Microcontroler AT89C51 bermanfaat bagi pembagian waktu dan ketepatan waktu bagi sekolah karena ketepatan waktu yang ada di sekolah akan menstimulus para guru serta murid yang ada di sekolah agar dapat mebagi waktu secara baik dan efisien dalam belajar. Dalam jurusan teknik elektro tepatnya di konsentrasi otomasi industri, penggunaan microcontroler sangatlah banyak, salah satunya skripsi ini. Dari segi penulisan skripsi ini sangat detail dan mudah dipahami. Selain itu, penulis menyarankan kepada pembaca bahwa skripsi ini sangat layak untuk di baca dan bermanfaat bagi masyarakat dan industri.